Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 April 2015

Pemanfaatan Media Audio Video Dalam Pembelajaran

A.    Pengertian Media Audio
              Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
              Media Audio Menurut Sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
1.        Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2.        Personal
3.        Cenderung satu arah
4.        Mampu menggugah imajinasi
              Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media
Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. 

B.     Fungsi Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
1.        Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2.        Mengikuti pengarahan.
3.        Melatih daya analisis.
4.        Menentukan arti dan konteks.
5.        Memilah informasi dan gagasan.
6.        Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana (2005 : 129 ) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam:
1.        Pengajaran musik literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi.
2.        Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual.
3.        Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4.        Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya      penafsirannya dalam suatu bidang studi.


C.    Manfaat Media Audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang fungsi dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. 
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 
1.        Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
2.        Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio. 

D.    Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio
a.        Kelebihan Media Audio
Kelebihan Media Audio , menurut Sadiman ( 2005 : 50 ) , adalah :
1.        Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.        Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3.        Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4.        Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. 
5.        Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa
Kelebihan lainnya dari Media Audio, menurut Sadiman ( 2005 : 51 ) , yaitu :
1.        Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang– bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan. 
2.        Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
3.        Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
4.        Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
b.      Kekurangan Media Audio
Kekurangan Media Audio, menurut Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
1.        Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
2.        Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
                                    1.      Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
                                    2.      Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
                                    3.      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata – kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
                                    4.      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
                                    5.      Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalah pahaman.
Pengenalan Beberapa Media Audio
a.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa – peristiwa penting dan baru, masalah – masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif, karena media ini mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.
Kekurangan media radio:
a)      Hanya selintas
b)      Hanya mengandalkan suara
c)      Cenderung satu arah
Kelebihan media radio:
a)       Personal
b)       Cepat
c)       Jangkauan luas
d)      Imajinatif
e)       Sederhana
f)        Murah dan mudah
b.        Kaset Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.
c.       Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
a.    Piringan Hitam (PH)
Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi atau suara dari sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone. 

b.   Kaset 
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman. 
c.    CD dan DVD 
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player. 
d.   MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer. 
e.    Audio digital(WAV)
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune. 

VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
A.    Karakteristik dan Atribut Media Video
Tujuan pemanfaatan media secara umum adalah untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Beragam media dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diinginkan. Namun demikian, sebelum menggunakan media pembelajaran, Anda perlu mencermati bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan atribut tersendiri yang dapat membedakannya dengan ragam atau jenis media pembelajaran yang lain. Tidak ada satu media yang superior untuk digunakan dalam membantu siswa dalam mencapai semua bentuk tujuan pembelajaran.
Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Media video memiliki atribut sebagai media gambar bergerak atau motion pictures. Media ini memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara simultan berupa gambar bergerak atau moving images. Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan pengguna media video dapat menikmati tayangan video dimana saja. Hal ini disebabkan program video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau hardware yang bersifat portable.
Media video telah menjadi bagian integral dari perangkat komputer baik desktop maupun laptop. Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara secara simultan dengan tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah gambar dan suara dalam format high definition. Perkembangan yang pesat dari teknologi video, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah memberikan keunggulan tersendiri bagi media ini untuk digunakan sebagai medium pembelajaran.

B.     Tujuan Pemanfaatan Program Video
Program video telah lama digunakan sebagai media pembelajaran. Apabila dirancang dengan baik, media ini akan berperan efektif untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada pemirsa (audience). Banyak keunggulan program video yang dapat digali agar dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi para penggunanya. Penggunaan program video biasanya bertujuan untuk mencapai keperluan yang spesifik yang meliputi;
(1) memberi informasi (to inform)
(2) membelajarkan
(3) membujuk
(4) menghibur (to entertain)
Program video mampu digunakan sebagai sarana untuk mendiseminasikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan oleh penggunanya. Saat ini banyak program video yang berisi ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh secara komersial. Program video The Animal Planet. Discovery Channel, dan program sains yang diproduksi oleh British Broadcasting Corporation (BBC) dapat diperoleh dan digunakan untuk keperluan aktivitas pembelajaran. Program video pembelajaran digunakan sebagai sarana persuasif untuk membujuk pemirsa untuk melakukan tindakan tertentu.
Program yang dirancang dengan baik akan mendorong pemirsa untuk menerima sebuah praksis yang dikampanyekan. Program seperti ini disebut sebagai program propaganda. Contoh program video yang bersifat persuasif adalah video klip tayangan iklan layanan masyarakat atau public spot announcement (PSA). Program video seperti yang telah kita ketahui bersama banyak digunakan sebagai sarana hiburan. Untuk keperluan pembelajaran, saat ini banyak program yang diproduksi dengan menggunakan pendekatan adutainment- mendidik sambil menghibur.
 Program video yang berbasis layar lebar dapat digunakan untuk keperluan pendidikan karate. Film berjudul “Laskar Pelangi” yang diproduksi dalam bentuk cakram video mampu membelajarkan tentang nilai-nilai positif  atau karakter yang perlu dimiliki siswa. Karakter dari tokoh-tokoh utama dalam film ini mampu digunakan sebagai model karakter yang patut diapresiasi oleh pemirsa.
Program video pembelajaran berbeda dengan program video lain dalam hal tujuan yang akan dicapai. Program video pembelajaran memiliki tujuan yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan tujuan yang akan dicapai dalam program video hiburan (entertainment). Program ini biasanya diajukan untuk mendukung aktivitas pembelajaran pada kelompok pemirsa yang spesifik agar mencapai kompetensi yang spesifik pula.

C.    Potensi Media Video
Koumi (2008) seorang penulis, sutradara dan produser program video pembelajaran yang bekerja pada sebuah lembaga pendidikan terbuka, The British Open University mengemukakan tiga tujuan penting dalam penggunaan program video pembelajaran, yaitu :
a.      Mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan
Program video intruksional dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik kepada pemirsanya. Contohnya program video The Discovery Channel dan The Animal Planet yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan alam dan lingkungan. Program video pembelajaran dapat digunakan untuk membelajarkan seseorang agar memiliki keterampilan tertentu. Video pembelajaran sepak bola, misalnya dapat digunakan untuk melatih seseorang agar memiliki keterampilan dasar dan teknik sepak bola.
Selain itu, melalui tayangan dokumentasi video, kita dapat juga menganalisis terjadinya sebuah peristiwa yang berlangsung di masa lalu. Kita dapat mempelajari kehidupan tokoh-tokoh penting yang telah mencapai sukses dalam bidangnya. Program video mampu membawa pemirsa mengunjungi tempat-tempat yang sulit dijangkau misalnya reaktor nuklir atau galian tambang dalam bentuk rekaman peristiwa.
b.   Membangkitkan Motivasi dan Apresiasi
Program drama yang ditayangkan melalui program video dapat digunakan untuk memotivasi atau membangkitkan emosi orang yang melihatnya. Selain membangkitkan emosi, program video dapat juga digunakan agar pemirsa dapat mengapresiasi sebuah peristiwa yang ditayangkan. Program video pembelajaran dapat digunakan untuk memotivasi seseorang agar mau melakukan suatu tindakan (action).
c.    Memberi Pengalaman Nyata
Program video dapat digunakan untuk menghadirkan rekaman yang dapat memberikan pengalaman nyata atau realistic kepada pemirsa. Contohnya melalui tayangan sebuah program video, pemirsa akan dapat bersafari dan mengenal lebih dekat perilaku dan kehidupan hewan langka di alam liar di Afrika. Banyak orang berpandangan bahwa tayangan program video pembelajaran seringkali menimbulkan rasa bosan. Pandangan ini tidak selamanya benar, program ini dirancang dengan baik akan mampu menarik perhatian dan minat pemirsa untuk mempelajari isinya.

D.    Keunggulan Pemanfaatan Program Video Pembelajaran
Heinich dan kawan-kawan (2006) mengungkapkan secara rinci dan spesifik keunggulan yang dapat diperoleh dari medium video sebagai sarana pembelajaran yang meliputi:
a.      Menarik Perhatian
Teknologi video saat ini sudah demikian maju, melalui teknologi ini produser dapat mengombinasikan unsur audio dan visual untuk dapat menciptakan pesan dan informasi yang dapat menarik perhatian pemirsa. Program anak-anak Jalan Sesama atau program lokal Laptop Si Unyil atau Si Bolang (bocah petualang) dapat dijadikan contoh tentang bagaimana sebuah program audio visual dapat menarik perhatian anak-anak sebagai pemirsa.
b.      Memperlihatkan Gerakan
                 Medium video adalah medium yang memiliki kemampuan dalam menampilkan unsur gerakan. Program-program video pembelajaran dalam olahraga misalnya banyak dimanfaatkan oleh instruktur atau pelatih untuk mengefisienkan suatu gerakan atau mempelajari strategi dalam pertandingan olahraga tertentu. Tidak hanya dalam bidang olahraga , program video pembelajaran juga kerap dimanfaatkan untuk melatih gerakan tari dan drama dalam pembelajaran seni.
c.       Mengungkap sesuatu yang tidak sepenuhnya dapat dilihat oleh Mata
Rekaman video dapat digunakan untuk memperlihatkan gambar-gambar yang sulit diamati secara langsung. Dalam pembelajaran sains misalnya, pemirsa dapat melihat bagaimana sebuah tanaman putri malu mempertahankan diri terhadap serangan spesies dari luar.
d.      Mengulang adegan atau peristiwa secara akurat
Peristiwa-peristiwa penting yang harus dan dipelajari dapat diulang dengan menggunakan teknik gerakan lambat atau slow motion. Dengan teknik ini pemirsa akan dapat mempelajari gerakan, proses, dan peristiwa secara akurat. Gerakan dalam olahraga misalnya akan membuat akan mudah dipelajari melalui pengulangan yang ditayangkan dalam gerak lambat.
e.       Menampilkan unsur visual secara realistik
Perkembangan mutakhir dari media video sebagai perangkat digital adalah kemampuannya dalam menayangkan gambar dan suara dengan tingkat kejelasan yang tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah tayangan gambar dan suara dalam format high definition. Perkembangan yang pesat dari teknologi video, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah memberikan keunggulan bagi media ini untuk digunakan sebagai medium pembelajaran.
f.       Menampilkan warna dan suara
Program video memiliki keunggulan dalam menampilkan kombinasi yang dinamis antara unsur gambar bergerak dan suara dalam warna. Dengan kemampuan ini gambar-gambar yang terlihat dalam program video mampu diperlihatkan secara nyata atau realistik. Oleh karena itu, pengalaman belajar yang dihadirkan melalui program video seharusnya dapat dirancang agar mampu meningkatkan minat dan pengetahuan pemirsa.
g.      Membangkitkan emosi
Program video dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang bersifat dramatik. Kemampuan ini dapat digunakan untuk pembelajaran pada aspek afektif atau sikap.

E.     Medium Video dan Tujuan Pembelajaran
                        Bloom (1985) mengemukakan tiga aspek penting dalam tujuan pembelajaran yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.
Tujuan pembelajaran pada aspek kognitif adalah untuk melatih kemampuan intelektual siswa. Tujuan pada ranah ini membuat siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas bersifat intelektual. Aspek afektif sangat terkait dengan sikap, emosi, penghargaan dan penghayatan atau apresiasi terhadap nilai, norma, dan sesuatu yang sedang dipelajari. Aspek psikomotor memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata pelajaran.
                        Pada aspek kognitif, video dapat memanfaatkan untuk membelajarkan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan intelektual siswa. Dalam mata pelajaran fisika misalnya video dapat digunakan untuk menjelaskan tentang aplikasi dari hukum Archimedes dalam kehidupan nyata. Pada aspek afektif program video dapat dimanfaatkan untuk melatih unsur emosi, empati, dan apresiasi terhadap suatu aktivitas atau keadaan. Pada mata pelajaran IPS misalnya video dapat digunakan untuk membelajarkan topik tentang kesetiakawanan sosial. Tayangan ini diharapkan sebagai model oleh siswa untuk berperilaku sosial yang baik dalam masyarakat. Program video sangat tepat untuk digunakan dalam memperlihatkan gerakan atau aktivis. Dalam bidang olahraga misalnya gerak-gerakan dapat dengan mudah dipelajari dan ditiru oleh pemirsa. Misalnya olahraga renang, program video mampu memperlihatkan gerakan-gerakan esensial dari sebuah gaya renang. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi yang mampu merekam gambar di bawah permukaan air.

F.     Pengadaan Program Video Pembelajaran
Ada beberapa cara yang dilakukan agar dapat memanfaatkan program video pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik dalam menayangkan ilmu pengetahuan, yaitu :
1.      Membeli program video pembelajaran
Video pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dapat dibeli dari sumber komersial. Hal penting yang harus dilakukan oleh guru dalam membeli adalah melakukan adaptasi terhadap tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh siswa. Media video yang dipilih untuk digunakan dalam aktivitas pembelajaran perlu mempertimbangkan kurikulum.
Pemanfaatan media harus dapat menunjang aktivitas pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Isi informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam program video yang dipilih sebaiknya baru. Media video berisi informasi dan pengetahuan tentang teknologi computer misalnyaperlu diperbaharui secara berkala mengingat teknologi computer merupakan teknologi yang berkembang pesat.
Media video pembelajaran yang digunakan, apapun bentuknya, harus mampu memotivasi siswa untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalamnya. Selain berisi informasi dan pengetahuan yang akurat media video pembelajaran juga harus menarik sehingga mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar secara intensif. Penggunaan video juga harus melibatkan mental siswa dalam melakukan proses belajar. Siswa terlibat secara intensif dengan media video dan materi pelajaran yang ada di dalamnya akan belajar lebih mudah dan mampu  mencapai kompetensi yang diinginkan.
Kualitas teknis program video digunakan untuk keperluan pembelajaran harus dengan keadaan baik, factor kebisingan dalam sebuah audio akan sangat mengganggu kelancaran aktivitas pembelajaran. Kualitas gambar yang terputus-putus juga dapat merusak perhatian siswa untuk belajar. Faktor gangguan perlu diminimalkan dalam pemanfaatan media pembelajaran.
2.      Memproduksi sendiri
Program video yang akan digunakan dalam aktivitas pembelajaran dapat diproduksi sendiri dengan menggunakan langkah-langkah : (1)penemuan ide atau gagasan; (2)penyusunan kerangka program; (3)penulisan treatment atau informasi rinci tentang tayangan program; (4)penulisan naskah; (5)revisi atau perbaikan naskah; (6)finalisasi naskah; (7)revisi program.
Penulisan naskah program video untuk pembelajaran dimulai dari ide atau gagasan tentang materi yang akan ditulis. Gagasan untuk menulis biasanya dipicu oleh pertanyaan: “informasi atau pengetahuan apa yang akan kita sampaikan kepada pemirsa” setelah kita berhasil menentukan informasi yang akan kita sampaikan kepada pemirsa, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data atau bahan yang akan ditulis menjadi naskah program video.
Data untuk menulis naskah program video pembelajaran dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan dari buku, laporan, dokumen, artikel dan bahan rujukan lain. Langkah selanjutnya yang akan ditulis terkumpul yaitu menulis kerangka program. Kerangka program berisi garis besar susunan informasi yang akan ditulis menjadi naskah program video. Informasi yang disusun harus sistematik dan memudahkan orang untuk belajar. Kerangka program yang ditulis selanjutnya kita kembangkan menjadi treatment. Sebuah treatment adalah deskripsi rinci dan sistematik tentang alur informasi yang akan ditayangkan.
Naskah program video perlu ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan naskah. Pada dasarnya sebuah naskah program video memiliki peran sebagai berikut :
a.    Perencanaan produksi
b.   Deskripsi struktur penyajian informasi
c.    Deskripsi tentang objek, peristiwa, lokasi, dan properti
d.   Panduan kerja sutradara dan kerabat kerja produksi.
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi program video, kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah program video. Naskah video pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property. Melalui kegiatan produksi, naskah diwujudkan menjadi sebuah program video pembelajaran. Sebuah naskah program video harus dapat menjelaskan objek, adegan, setting dan property yang akan digunakan dalam program.hal ini disebabkan naskah merupakan pedoman produksi yang akan digunakan oleh sutradara beserta kerabat kerja produksi.
Revisi naskah dilakukan sesuai dengan masukan-masukan yang diperoleh dari proses penelaahan naskah. Penulis melakukan revisi dan penyempurnaan sampai naskah tersebut siap produksi atau final.
a.      Menulis Naskah Video = Proses Kreatif
Seorang penulis naskah video adalah seseorang kreatif yang memiliki kemampuan dalam memvisualkan gagasan. Dengan kreativitas yang dimiliki penulis dapat mendesain pesan dan informasi untuk dikomunikasikan kepada pemirsa.
b.      Penulisan Naskah = Proses Kolaboratif
Sebuah produksi program video pada dasarnya merupakan proses kolaboratif yang melibatkan sejumlah personel yang memiliki keahlian khusus.
c.       Bentuk Program
Bentuk program dapat diartikan sebagai suatu pendekatan atau metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program kepada pemirsa. Bentuk program yang digunakan untuk menayangkan program video dan televise sangat beragam, yaitu:
-          Drama
Inti dari sebuah program berbentuk drama biasanya dimulai dengan mengenalkan karakter dari orang-orang yang terlibat di dalamnya yang diikuti dengan konflik yang dibangun yang melibatkan pelaku tersebut.
-          Documenter
Documenter adalah program yang bercerita tentang peristiwa yang telah berlangsung sebelumnya. Contoh filmnya yaitu Penghianatan G-30S PKI yang digarap oleh sutradara Arifin C.Noer, Pearl Harbour karya Jerry Bruckheimer.
-      Talk show
Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara, biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suatu tema atau topic tertentu. Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang moderator.
-     Demo
Contoh program berbentuk demo adalah program masak memasak atau membuat kue dan tips otomotif. Program demo biasanya membahas resep atau tips cara yang dipraktekkan secara procedural – tahap demi tahap.
   Musikal
Program musical merupakan program yang menampilkan acara music dan tarian sebagai hiburan. Banyak kemasan program yang digunakan oleh produser televise untuk menayangkan program musikal.
   Kuis
Program berbentuk kuis biasanya berisi tantangan yang melibatkan pesertanya untuk menjawab tantangan tersebut. Peserta yang berhasil menjawab tantangan akan memperoleh reward atau hadiah sebagai imbalan.
-     Feature
   Features merupakan program yang berisi segmen-segmen yang dikemas dalam bentuk penyajian yang bervariasi. Program ini membahas suatu topik yang menarik dengan menggunakan beberapa bentuk penyajian atau pendekatan program.

4 komentar:

 
 
Efek Blog